Kamis, 17 Januari 2008

Kembali Meluruskan Niat

Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya danterampil. Barangsiapa bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya maka diaserupa dengan seseorang mujahid di jalan Allah azza wa jalla.” (HR Ahmad)
Mencari nafkah adalah merupakan ibadah kepada Allah, bahkan menurut hadist di atas disamakan dengan mujahid. Jika Anda mengalami penurunan semangat, kembalilah meluruskan niat Anda untuk apa melakukan bisnis atau pergi bekerja. Jika imbalan yang akan didapat bukan hanya materi di dunia, sudah seharusnyalah kita lebih semangat untuk mencari nafkah.
Jika Allah yang menjadi tujuan, kenapa harus dikalahkan oleh rintangan-rintangan yang kecil di hadapan Allah? Jika mencari nafkah merupakan ibadah, semakin kerja keras kita, insya Allah semakin besar pahala yang akan diberikan oleh Allah. Jika nafkah yang didapat merupakan bekal untuk beribadah, maka semakin banyak nafkah yang didapat, semakin banyak ibadah yang bisa dilakukan.
Luruskanlah niat Anda sesering mungkin, setidaknya setiap hari, saat Anda memulai segala aktifitas Anda, baik bekerja maupun berbisnis. Semakin lurus niat Anda, akan semakin besar motivasi Anda. Camkan sampai melekat dipikiran Anda bahwa niat Anda mencari nafkah adalah untuk beribadah kepada Allah. Salah satu cara menanamkan sesuatu ke dalam pikiran kita ialah dengan cara teknik afirmasi, atau penegasan secara berulang.
Langkah pertama cara melakukan afirmasi ialah dengan menyusun kalimat- kalimat yang akan Anda afirmasikan. Buatlah kalimat-kalimat yang sederhana yang merupakan kalimat afirmasi atau positif. Jika Anda menuliskan kalimat negatif, ubahlah menjadi kalimat positif terlebih dahulu.
Sebagai contoh
“Saya tidak lemah” (kalimat negatif), gantilah dengan kalimat positif yaitu “Saya kuat.”
Langkah kedua, setelah Anda memiliki kalimat-kalimat afirmasi, bacalah dan ulangilah sampai melekat dalam pikiran Anda.
Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa jangan mentang-mentang mencari nafkah sudah merupakan ibadah, sehingga melupakan ibadah-ibadah yang lainnya. Masih banyak ibadah-ibadah lain yang memiliki urgensi yang cukup tinggi. Selain ibadah-ibadah ritual seperti shalat dan puasa, masih ada kewajiban lain yaitu dakwah dan jihad.

Tidak ada komentar: